Postingan

BAB 4 : Sang Penunggu Malam

 SANG PENUNGGU MALAM BAB 5 - ANTARA MELANJUTKAN ATAU MENYERAH Untuk bab sebelumnya, follow akun ini dan baca postingan sebelumnya, cerita ini update Senin dan Kamis Kalau sudah follow, mari kita lanjutkan. Aku baru saja sampai kampus ketika lima menit lagi mata kuliahku dimulai, rasa kantuk dengan tubuhku yang pegal-pegal terasa di sepanjang jalan ketika Dayat mengantarkanku di pagi itu. Aku berterima kasih kepada Dayat karena dia sudah mengantarkanku ke tempat ini, Dayat hanya berpesan, kalau aku harus memperjuangkan apa yang sedang aku lakukan, karena kuliah ini lebih penting, sama seperti yang kakakku katakan ketika dia bekerja di rumah sakit itu. Dia rela bertahan, menganggap bahwa semua itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kuliahku, dan hal itu yang harus aku pegang. Aku berterima kasih atas ucapannya, karena aku tahu bahwa kakakku sangat menginginkan aku tak putus kuliah, sehingga dia terus bertahan hingga hari terakhirnya. Tak banyak basa-basi dengan Dayat, aku langs...

BAB 3 : SANG PENUNGGU MALAM

SANG PENUNGGU MALAM BAB 3 - BANGSAL MELATI KAMU BISA FOLLOW AKUN INI UNTUK BACA BAB  1 dan BAB 2 nya ya Kini, aku hanya bisa terdiam, di sebuah lobi rumah sakit yang kini aku jaga. Pintu lobi yang tadi terbuka, kini mendadak tertutup secara perlahan, dan itu adalah hal yang tidak masuk akal menurutku. Entah karena pintunya macet? atau tidak bisa dibuka dari dalam? namun yang pasti, aku kini sendirian di dalam rumah sakit ini, dan Pak Tisna yang tadi aku lihat sekarang pergi entah kemana. Aku sekarang baru sadar, bahwa kondisi lobi itu sangat-sangat mencekam ketika aku masuk di dalamnya, aku tadi fokus untuk mengejar Pak Tisna sehingga aku tidak memperhatikan kondisi lobi rumah sakit ini sekarang. Senter yang aku bawa di pos jaga kini langsung menyorot ke seluruh ruangan, ada beberapa tempat yang tidak tersentuh oleh senterku sehingga terasa gelap. Disana, aku melihat bahwa lantai keramik yang aku injak kini kotor dan buram, selain itu banyak sekali debu tebal dan jejak-jejak sepatu...

BAB 2 : Jaga Malam Pertama

 SANG PENUNGGU MALAM BAB 2 - JAGA MALAM PERTAMA Cerita ini akan update senin dan kamis, jadi follow akun ini agar tidak ketinggalan Rasanya sangat aneh, jika tiba-tiba kakakku ditemukan meninggal di rumah sakit yang terbengkalai ini secara tiba-tiba. Sebenarnya apa yang terjadi? apakah ini berhubungan dengan aturan ini? atau ada sesuatu yang lain yang membuat dia kehilangan nyawanya? Aku hanya bisa terdiam sambil menatap catatan itu, sebuah catatan dari kakak yang belum terselesaikan, dan itu adalah catatan tentang apa yang harus dihindari ketika sedang bekerja di rumah sakit ini. Rasa takut mulai merayap ketika aku melirik kembali ke arah rumah sakit yang sekarang menjadi gelap, banyak pertanyaan yang berkumpul di dalam kepala ketika aku melihat kenyataan ini. Tapi, tak lama kemudian, Pak Tisna langsung menepuk pundakku sambil tersenyum pelan pada saat itu. “Sudah, kamu jangan terlalu berfikir yang aneh-aneh,” katanya dengan suaranya yang serak. “Dari jaman dulu, semua rumah sakit...

Sang penunggu malam

 Apa yang akan kamu lakukan, ketika kamu bekerja menjadi sebuah penjaga Rumah Sakit yang terbengkalai. Namun, kamu tidak hanya menjaganya saja, karena ada aturan-aturan yang harus ketahui agar kamu bisa selamat ketika bekerja di dalam Rumah sakit itu. 1. *Jangan pernah menjawab telepon dari ruangan yang lampunya padam. Biarkan saja berdering.* 2. *Selalu pastikan bahwa pintu kamar mayat tertutup rapat antara jam 12 hingga jam 3 pagi.* 3. *Jika mendengar suara gaduh dari arah belakang (pemakaman), nyalakan radio atau apapun yang ada di ponsel yang kamu bawa.* 4. *Apabila ada yang mengetuk gerbang, abaikan saja, dan apabila di waktu malam salah satu dari kalian tiba-tiba datang dan ingin membuka gerbang ketika malam, kamu jangan membukanya apapun alasannya.* 5. *Pintu masuk dan keluar itu berbeda, selalu ingat itu.* 6. *Jangan pernah masuk ke Bangsal Melati di lantai 3 ketika berkeliling. Anggap saja bangsal itu tidak ada.* 7. *Setiap jam 2 pagi, letakkan segelas kopi pahit dan sebat...